Timnas Indonesia U-19 yang notabene adalah jawara di kawasan Asia Tenggara setelah menjuarai Piala AFF U-19 tahun lalu tampak tak berkutik di turnamen Hasanal Bolkiah Trophy yang diselenggarakan di Brunei Darussalam.
Indonesia terpaksa harus langsung tersingkir setelah hanya menang satu kali melawan Singapura, seri melawan Malaysia dan kalah di tiga laga lainnya melawan tuan rumah Brunei Darussalam, Vietnam dan Kamboja.
Lalu apakah penyebab kegagalan Timnas U-19 di turnamen yang diselenggarakan oleh Sultan Brunei tersebut?
Faktor kelelahan merupakan salah satu faktor yang disebut-sebut menjadi biang kegagalan Timnas U-19 Garuda Jaya di ajang HBT.
Uji coba Tur Nusantara 1, tur Timur Tengah dan Tur Nusantara 2 ditengarai sangat melelahkan fisik dari para pemain muda Indonesia ini.
Bahkan Maldini Pali yang merupakan winger Timnas U-19 mengungkapkan saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta bersama rombongan dari Brunei.
“Kurang tahu, faktor kelelahan mungkin,” jawab Maldini singkat ketika ditanya awak media.
Ini adalah faktor lain yang mempengaruhi kegagalan Timnas U-19.
Di turnamen HBT Indonesia memang hanya menurunkan Timnas U-19 nya demi mematangkan tim Garuda Jaya ini, bandingkan dengan negara-negara lain yang memilih menurunkan Timnas U-21 mereka.
Melihat dari umur, tentu saja Garuda Jaya kalah pengalaman dibandingkan dengan timnas-timnas lain yang diturunkan di turnament Hasanal Bolkiah Trophy.
Faktor lain yang disebut-sebut sangat mempengaruhi buruknya penampilan dari Timnas U-19 adalah karena mereka kecewa dengan keputusan PSSI yang membatalkan keikutsertaan mereka untuk berlaga di turnamen COTIF Cup di Valencia Spanyol.
Banyak para suporter Indonesia yang menjadikan alasan ini adalah alasan yang paling kuat yang menjadikan Garuda Jaya bermain sangat buruk di laga – laga HBT.