Peter Odemwingie yang didatangkan oleh Madura United dengan status sebagai pemain marquee player memang berhasil menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain kelas atas bagi Madura United.
Tetapi di balik aksi gemilang Peter Odemwingie di atas lapangan, mantan pemain Liga Inggris tersebut sempat membuat repot manajemen klub Madura United.
Seperti yang dilansir oleh Bolasport.com (11/11/2017), pihak Madura United mengalami kesulitan bukan karena masalah finansial dalam membayar pemain marquee playernya tersebut, tetapi karena Peter Odemwingie memiliki standar tersendiri dalam penanganan cedera.
Pada akhir putaran pertama Liga 1 lalu, Odemwingie sempat mengalami cedera pada ibu jarinya.
Pihak manajemen Madura Unitedpun memberikan bantuan untuk menangani cedera tersebut, namun bukan bantuan medis yang diberikan, melainkan pihak Madura United menawarkan pengobatan tradisional dan diperkirakan akan sembuh dalam waktu dua hingga tiga minggu setelah pengobatan.
Namun tawaran tersebut tak digubris oleh Odemwingie. Ya, mungkin saja Odemwingie ragu dengan pengobatan tradisional dan non medis yang dilakukan, lalu memilih terban ke Inggris untuk mengobati cederanya hingga sembuh. Karena menjalani pengobatan tersebut, Peter Odemwingie pun absen 9 pertandingan penting Madura United.
Menanggapi kasus tersebut, Manajer Madura United, Haruna Soemitro mengakui jika permasalahan marquee player bukan hanya sekedar di finansial, tetapi standar penanganan cedera juga harus diperhatikan.
“Jadi, masalah marquee player ini bukan soal finansial. Kalau masalah finansial, saya rasa kami dalam posisi yang baik karena sponsor juga mendukung penuh. Tapi, yang jadi masalah lebih pada fasilitas pendukung. Ternyata dia punya standar tersendiri untuk perawatan cederanya dan klub harus menyesuaikan. Di situlah kemudian ada miskomunikasi. Ada standar yang berbeda antara klub dan Peter. Itu yang terjadi.” ungkap Haruna speerti yang dilansir oleh Bolasport.com (11/11/2017)
Kabar terbarupun menyebutkan jika Peter Odemwingie memilih untuk hengkang dari Madura United dan tak mau berkarir di Liga 1 karena mantan pemain Stoke City tersebut mengatakan jika penyelenggara Liga 1 yaitu PSSI dan PT Liga Indonesia Baru dinilainya tidak profesional.