Hasil MotoGP Jerman akhirnya menasbihkan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez sebagai rajanya sirkuit Sachsenring, setelah berhasil meraih kemenangan ketiganya secara beruntun di sirkuit ini.
Jalannya balapan MotoGP Jerman ini harus dimulai dengan menggunakan ban tipe basah karena hujan yang mengguyur area lintasan. Marquez yang berada di pole position terpaksa tak mampu mempertahankan posisinya dan harus melorot hingga urutan ke-8.
Valentino Rossi yang berada di posisi ketiga saat start berhasil merengsek naik ke posisi pertama, namun itupun tak lama karena Dovizioso dan Danilo Petrucci berhasil mengambil alih posisi Rossi.
Nasib sial dialami Petrucci, karena harus kehilangan posisinya setelah terjatuh.
Dovizioso dan Rossi pun melesat didepan. Dan memasuki pertengahan balapan, lintasan balapan pun mulai mengering.
Marc Marquez menuruti perintah tim untuk segera masuk ke pit stop untuk mengganti motor dengan ban kering.
Strategi yang diterapkan oleh tim Marc Marquez ini berhasil, secara cepat Marquez berhasil mengambil alih posisi semua pembalap yang didepannya.
Valentino Rossi tak menggubris perintah timnya untuk segera masuk ke pit stop tak lama setelah Marquez masuk ke pit stop, namun pembalap yang disapa dengan The Doctor itu malah mengabaikan hingga dua sampai tiga putaran kedepan.
Rossi baru masuk ke pit stop berbarengan dengan Dovizioso yang berada di posisi satu. Ketika Rossi dan Dovizioso masuk ke pit stop, Marc Marquez dengan cepat mengambil alih posisi mereka dan terus melaju untuk mengejar Miller yang melenggang sendirian di depan.
Tak butuh bagi Marquez untuk menundukkan Miller, dan terus menjaga posisinya hingga balapan berakhir.
Sementara itu Valentino Rossi akhirnya harus puas finish di posisi ke tujuh dibelakang pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa.
Hasil berbeda tentu bisa saja diraih oleh Rossi apabila Rossi mau menuruti perintah tim untuk segera masuk pit stop mengganti motor dengan settingan lintasan kering.
Namun disinilah akhirnya para penggemar MotoGP dapat belajar bahwa untuk meraih hasil maksimal haruslah mampu mempercayai kemampuan tim di luar lintasan, karena tim inilah yang lebih mengetahui kondisi lintasan sebenarnya daripada pembalap yang berada di lintasan.