Terkuak, Rahasia Luis Milla Selalu Tampak Duduk Setiap Laga Timnas U-22 Berlangsung

Photo of author
Written By LigadotID

Liga.ID adalah website olahraga yang menyajikan berita olahraga termasuk Liga Indonesia, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spayol, Moto GP, ProLiga dan lain-lain.

Pelatih Timnas U-22, Luis Milla merupakan salah satu pelatih kelas dunia, namun berbeda dengan kebanyakan pelatih tim yang selalu terlihat berdiri dan berteriak memberikan arahan dari pinggir lapangan ke anak asuhnya, Luis Milla malah berlaku sebaliknya.

Selama melatih Timnas U-22 sejak awal tahun 2017 ini, pelatih berkebangsaan Spanyol ini lebih sering terlihat duduk di bangku cadangan, namun fokus melihat permainan yang ada di tengah lapangan. Sesekali Luis Milla juga tampak menulis di sebuah buku untuk membuat catatan-catatan penting.

Apa yang dilakukan Luis Milla tampak mirip dengan apa yang pernah dilakukan oleh Lous Van Gaal saat melatih Manchester United.

Pada saat itu, Louis Van Gaal lebih banyak duduk di bangku cadangan dan yang berteriak memberikan instruksi dipercayakan kepada Ryan Giggs yang menjabat sebagai asisten pelatihnya.

Setali tiga uang dengan Van Gaal, Luis Milla pun juga tampak lebih banyak duduk di bangku cadangan, dan lebih senang mempercayakan pemberian instruksi kepada Bima Sakti, yang merupakan asisten pelatih Timnas U-22.

Seperti yang dilansir dari Bola.com (25/8/2017), ternyata ada dua rahasia penting kenapa Luis Milla lebih senang duduk di bangku cadangan daripada berteriak memberikan instruksi dari pinggir lapangan.

1. Tak Paham Bahasa Tubuh

Luis Milla yang pada masa mudanya juga berprofesi sebagai pemain sepak bola mengatakan jika selama karir sepak bolanya dia tidak pernah paham dengan gestur atau bahasa tubuh.

“Selama 18 tahun menjadi pemain, saya tidak mengerti gestur, jadi saya meminta Bima untuk lebih banyak berdiri. Saya juga sudah berikan Bima arahan sebelum pertandingan,” ungkap Luis Milla.

Ini artinya, meskipun Luis MIlla memberikan arahan dengan bahasa tubuh, dia yakin jika tidak semua anak asuhnya akan dapat mengerti dan memahami apa yang diinginkan oleh pelatih.

2. Tak bisa bahasa Indonesia

Sebagai orang Spanyol yang baru beberapa bulan saja tinggal di Indonesia, Luis Milla juga masih belum bisa bahasa Indonesia.

“Saya tidak bisa berbahasa Indonesia. Jadi Bima Sakti yang lebih banyak berdiri,” ujar mantan pelatih Timnas Spanyol U-21 tersebut.

Jika melihat dua alasan tersebut, maka sangatlah logis bila semua instruksi yang diinginkannya disampaikan oleh Bima Sakti demi terjaganya komunikasi dan keinginan antara pelatih dan pemain.

Pada hari Sabtu besok (26/8/2017), Timnas U-22 Indonesia akan menghadapi Malaysia di laga semifinal SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Malaysia. Dan seperti biasanya, kalian tentu akan kembali melihat Luis Milla duduk dengan serius dan tegang bersama para pemain cadangan Timnas U-22.