Duka Ducati Dan Drama Marc Marquez Serta Jorge Lorenzo di GP Valencia

Photo of author
Written By LigadotID

Liga.ID adalah website olahraga yang menyajikan berita olahraga termasuk Liga Indonesia, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spayol, Moto GP, ProLiga dan lain-lain.

MotoGP musim 2017 ini telah resmi dinyatakan selesai, setelah balap seri GP Valencia berakhir dan dimenangkan oleh pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, diikuti oleh Zarco di posisi kedua dan Marquez yang berada di posisi ketiga.

Marquez yang berhasil naik podium di posisi ketiga di seri MotoGP Valencia tersebut sekaligus berhasil menyempurnakan raihan gelar juara dunia keempatnya selama karirnya di kelas premier MotoGP di tahun 2013.

Sama halnya seperti musim MotoGP musim lalu, musim MotoGP tahun ini juga seru hingga seri terakhir. Meskipun balapan tinggal menyisakan satu seri saja, namun belum diketahui secara pasti siapa yang akan menjadi juaranya.

Hal ini tak lain juga dipengaruhi oleh faktor membaiknya performa Ducati dan dilain sisi, performa motor Yamaha yang dikendarai oleh Vinales dan Rossi semakin menunjukkan grafik turun yang membuatnya kesulitan bersaing dengan Marquez dan Dovizioso, padahal di awal-awal musim kompetisi, kecepatan Vinales sangat sulit diimbangi oleh Marquez dan Dovizioso.

Dan, puncak drama MotoGP 2017 tersebut tentu saja tersaji di Valencia pada hari Minggu (12/11/2017) kemarin.

Seperti yang dilansir dari Kompas.com (29/10/2017), Dovizioso yang berhasil menggagalkan pesta juara Marquez di Sepang, Malaysia, hanya tertinggal 21 poin saja dari Marc Marquez yang ada di puncak klasemen pembalap MotoGP 2017. Artinya, Dovizioso membutuhkan poin penuh di GP Valencia dengan finish di peringkat pertama, dan kemudian berharap agar Marc Marquez mengalami nasib sial dan gagal finish di 11 besar.

Harapan Dovizioso itu terdengar terlalu berlebihan, namun di GP Valencia hari Minggu malam kemarin (12/11/2017), apa yang diharapkan Dovizioso tersebut nyaris terjadi.

Marc Marquez yang mengawali start di posisi terdepan bersaing ketat memperebutkan posisi pertama dengan pebalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco. Bahkan saking ketatnya, Marquez yang berhasil mendahului Zarco sempat mengalami nasib sial dan hampir saja terjatuh.

Seperti yang dilansir oleh Kompas.com (13/11/2017), Marquez mengaku terlalu terburu-buru saat melepaskan diri dari kejaran Zarco dan takut dirinya bersenggolan dengan pebalap Yamaha Tech 3 tersebut yang pada akhirnya membuat dirinya harus mengambil keputusan untuk melebar.

“Saya berada di belakang Zarco dan saya bisa menjadi jauh lebih cepat. Ketika saya menyalip Zarco dan kami terlalu dekat. Saya takut Zarco masuk dan kami bersenggolan. Saya memutuskan untuk sedikit melebar, hanya saja terlalu jauh,” kata Marquez

Karena keputusannya tersebut, Marquez-pun gagal mengerem dengan sempurna dan membuat keseimbangannya jatuh. Beruntung, nasib baik masih menaungi Marquez, meskipun telah terlihat terjatuh, namun secara ajaib pebalap yang dijuluki Baby Alien ini mampu membuat motornya berdiri lagi dan meskipun sempat masuk ke area pasir, namun Marquez mampu membuat motornya tetap stabil berjalan dan tidak terjatuh.

Akibat kejadian ini, posisi Marc Marquez dari posisi satu turun ke posisi kelima di belakang pesaing utamanya, Dovizioso.

Selain drama “keajaiban” Marquez tersebut, drama juga terjadi di lingkungan internal Ducati sendiri.

Andrea Dovizioso yang memerlukan posisi pertama untuk dapat merebut juara dunia dengan seandainya Marquez tertimpa sial gagal finis di 11 besar, mengawali start dengan sangat baik.

Meskipun start dari posisi kesembilan, namun sebelum memasuki tikungan pertama, pebalap Ducati ini mampu menyodok ke peringkat kelima, di belakang Jorge Lorenzo yang ada di posisi keempat.

Dovizisopun akhirnya menguntit di belakang rekan setimnya tersebut, tanpa ada kesempatan untuk dapat mendahului Jorge Lorenzo. Lorenzo sendiri pada balap GP Valencia terlihat tampil sempurna tanpa melakukan kesalahan.

Melihat hal tersebut, pihak Ducati akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan team order dengan meminta Lorenzo untuk mengalah kepada Dovizioso.

Seperti yang dilansir oleh Kompas.com (12/11/2017), kode Mapping 8 pun dikeluarkan oleh tim Ducati. Meski sejak GP Malaysia Ducati tak mau membuka rahasia di balik kode “Mapping 8”, namun semua penggemar dan pengamat MotoGP telah sepakat jika kode tersebut merupakan kode yang digunakan oleh Ducati untuk melakukan team order dengan meminta Lorenzo untuk mengalah kepada Dovizioso.

Namun, Lorenzo seakan mengabaikan kode yang seharusnya juga tampil di dashboard motornya tersebut, hingga akhirnya kode keras dan lebih terbuka pun dikeluarkan oleh tim Ducati.

Pada papan yang biasa dipakai untuk menginformasikan posisi pebalap diganti dengan informasi kode keras kepada Lorenzo untuk mengalah kepada Dovizioso.

Papan yang biasa dipakai untuk menginformasikan posisi dan siapa pebalap di belakangnya itu pun informasinya diubah.

Bagian bawah, yang biasa dipakai untuk memberi informasi nama pebalap dan catatan waktu di belakang, diganti dengan tanda panah ke bawah, yang artinya, perintah untuk turun satu posisi, memberi jalan Dovizioso.

Namun, sama halnya seperti perintah “Mapping 8” yang ada di dashboard Lorenzo, kode keras tersebut juga tak digubris oleh Lorenzo. Lorenzo masih terus mempertahankan posisinya di depan Dovizioso. Apa yang dilakukan oleh Lorenzo kepada rekan setimnya ini sontak mendapatkan tanggapan dari penggemar MotoGP jika Lorenzo seakan ingin membalas budi kepada Marquez, yang membantunya meraih gelar juara dunia MotoGP 2015.

Buah dari sikap keras kepala Jorge Lorenzo yang tak mau menuruti perintah team order itupun akhirnya harus dituai secara langsung di sirkuit Valencia tersebut.

Lorenzo yang ngotot membalap di depan Dovizioso harus terjatuh dan tak dapat melanjutkan balapan, sialnya tak berapa lama, Dovizioso yang berhasil masuk di posisi ketiga juga mengalami hal yang sama seperti rekan setimnya. Dovizioso terpeleset di tikungan pertama, dan pupus sudah harapan Dovizioso untuk dapat meraih gelar juara dunia untuk pertama kalinya.

Jatuhnya dua pebalap Ducati dalam waktu yang tak terlampau jauh ini menjadi puncak drama di GP Valencia 2017. Marquez yang masih mampu melanjutkan balapan meskipun sempat hampir terjatuh berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2017.