Kekalahan Timnas U-22 saat menghadapi Malaysia di babak Kualifikasi membuat publik sepak bola bertanya-tanya dengan strategi yang dijalankan oleh pelatih Timnas U-22 asal Spanyol, Luis Milla.
Pasalnya dalam pertandingan yang penting tersebut, Luis Milla malah membuat keputusan dengan membangkucadangkan dua pemain pilar Indonesia, Evan Dimas dan Hansamu Yama.
Tidak dimainkannya Hansamu Yama yang telah memiliki jam terbang tinggi di laga internasional bersama Timnas U-19 dan Timnas Senior membuat lini belakang Timnas U-22 sangat mudah ditembus oleh barisan penyerang Malaysia.
Terbukti ketika pertandingan masih berjalan empat menit, gawang Timnas Indonesia yang dijaga oleh Satria Tama harus kebobolan, dan sepanjang babak pertama Satria Tama juga harus sudah memungut bola sebanyak tiga kali dari dalam gawangnya.
Di lini tengah, tidak dimainkannya Evan Dimas sejak menit awal membuat barisan tengah Timnas Indonesia minim kreativitas. Alur serangan monoton dan kerap kebingungan.
Pada babak kedua, Luis Milla pun memasukkan pemain andalan Bhayangkara United tersebut, dan hasilnya serangan yang dibangun barisan pemain lini tengah Timnas Indonesia jauh lebih hidup dan kreatif.
Tercatat sejak masuknya Evan Dimas, para barisan penyerang Indonesia kerap beberapa kali memiliki peluang emas, namun sayang karena kurang tenang para penyerang ini gagal menyarangkan gol ke gawang Malaysia.
Absennya dua pemain andalan Timnas Indonesia yang sudah kenyang pengalaman internasional ini diakui oleh Luis Milla sebagai bagian dari strategi, tetapi terbukti strategi ini malah harus dibayar oleh Luis Milla dan anak asuhnya karena kalah tiga gol tanpa balas dari Malaysia.
“Terkait Evan sama Hansamu yang tidak dimainkan dari menit pertama karena bagian dari strategi. Mereka pemain penting, saya memasukkan Evan di babak kedua dan permainan membaik tapi kondisi sudah sulit karena kami ketinggalan tiga gol” ungkap pelatih Timnas U-22, Luis Milla seperti yang dilansir dari PSSI.org.
Jadi, apakah Luis Milla salah strategi dalam pertandingan melawan Malaysia kemarin?